Dapatkan informasi dan insight terbaru seputar ekosistem Assemblr, teknologi imersif, dan industri EdTech dalam satu tempat.
Sebagai guru di level PAUD, penting untuk memahami bahwa ilmu bukanlah satu-satunya hal yang penting dibagikan kepada siswa, tetapi juga mengembangkan kemampuan-kemampuan motorik mereka. Ini bukan hanya tugas orang tua di rumah.
Perkembangan motorik sendri penting untuk terus diawasi. Seiring kita semakin dewasa, kemampuan motorik ini akan berguna untuk berbagai hal dan melakukan aktivitas sehari-hari maupun aktivitas yang berat juga.
Nah, seperti yang mungkin Bapak/Ibu guru ketahui, kemampuan motorik sendiri ada dua: motorik kasar dan motorik halus. Apa saja penjelasannya? Apa contoh aktivitas yang tepat untuk mengembangkan motorik kasar & halus?
Motorik kasar adalah kemampuan yang melibatkan otot besar, kaki, dan tangan untuk menciptakan gerakan menyeluruh, seperti berdiri, berjalan, berlari, melompat, duduk, melempar, menendang bola, mengendarai sepeda dan sepatu roda, serta berenang.
Kompleksnya motorik kasar itu tidak membuat semua orang bisa melakukannya secara mudah dan otomatis. Ada koordinasi otot dengan sistem saraf yang bekerja bersamaan.
Namun, jika dilatih dengan benar sejak dini, hal tersebut bisa meningkatkan kekuatan, kebugaran, dan keseimbangan tubuh. Selain itu, motorik kasar ini sangat berkaitan dengan aktivitas fisik seperti olahraga.
Tak hanya itu, motorik kasar juga bisa membantu anak agar mampu mengenali lingkungan, bekerja sama, melatih ketangkasan dan daya pikir, serta sebagai sarana menyalurkan hobi.
Aktivitas bermain lompat tali tergolong sederhana; hanya membutuhkan sebuah tali dan dilakukan di ruangan terbuka. Cocok untuk anak usia 4-5 tahun, siswa bisa berlatih mengembangkan koordinasi karena butuh melompat dengan kedua kaki.
Di samping itu, siswa juga bisa membakar kalori, sehingga terus mengajak untuk anak bergerak dan berkegiatan dengan sehat.
Salah satu dasar dari motorik kasar adalah bergerak, dan menirukan gerakan hewan cukup relevan untuk melakukannya. Aktivitasnya seru dan mudah diikuti, apalagi ketika Anda menggunakan visualisasi yang menarik bagi para siswa.
Hal ini bisa Anda capai dengan mudah menggunakan topik-topik siap pakai di Assemblr EDU. Di dalamnya, ada topik khusus PAUD yang memang memperagakan cara hewan bergerak dalam presentasi dan video yang menarik.
Anda bisa menghubungkan laptop dengan layar proyektor di dalam kelas, sehingga gerakan akan terpampang nyata dengan besar di depan kelas. Gerakan hewan yang mencakup lompatan, lari, dan lainnya akan jauh lebih mudah.
Satu aktivitas ini bisa jadi aktivitas selingan di kelas, dengan biaya yang minim dan persiapan yang mudah. Caranya semudah mempersiapkan bola-bola plastik dan ember plastik di kelas, lalu ajak anak-anak untuk melempar bola tersebut ke dalam keranjang.
Selain melatih presisi, hal tersebut juga melatih kemampuan motorik manipulatif siswa, lho. Hal ini melatih agar siswa bisa berlatih gerakan bermain dengan objek-objek tertentu.
Berbeda dengan motorik kasar, motorik halus menyangkut kemampuan untuk melakukan gerakan atau aktivitas sehari-hari.
Hal ini membutuhkan kemampuan konsentrasi dan fokus otot-otot halus atau otot kecil dari pergelangan tangan dan tangan, serta koordinasi tangan-mata.
Tentunya, karena membutuhkan konsentrasi, motorik halus lebih membutuhkan kemampuan untuk presisi. Contohnya adalah menggunting, menggambar, mewarnai, memegang sesuatu, mengancingkan baju, dan lainnya.
Layaknya melatih motorik kasar, motorik halus juga sama perlu dilatih agar bisa meningkatkan efisiensi siswa dalam melakukan tugasnya.
Hal ini mempengaruhi kecepatan dan hasil kerja, serta dalam aktivitas sehari-hari seperti mengerjakan PR, menyelesaikan tugas atau pekerjaan, maupun bersosialisasi dengan sesama.
Bermain balok atau puzzle seru dan juga bermanfaat untuk motorik halus siswa, lho. Caranya mudah, cukup dengan menyediakan balok atau puzzle dengan warna yang menarik di kelas agar siswa betah beraktivitas.
Lalu, ajak mereka menyusun balok maupun puzzle tersebut hingga terbentuk menjadi satu bentuk yang sempurna. Aktivitas ini mudah dilakukan di dalam kelas, tidak perlu repot-repot.
Mewarnai sudah jadi aktivitas yang biasa, tapi apa jadinya jika ada hal menarik di baliknya? Caranya cukup pakai Assemblr EDU, lalu tampilkan objek 3D atau topik-topik bertemakan yang anda inginkan, misalnya tentang binatang.
Setelah melihat topik tersebut, ajak para siswa untuk mewarnai sendiri objek tersebut sambil dampingi agar objeknya sesuai dengan warna pada topik. Misalnya, saat mewarnai harimau, instruksikan agar mereka mengikuti warna harimau pada topik.
Di kelas, kegiatan bermain origami atau melipat kertas menjadi hal yang menyenangkan untuk para siswa coba. Hal tersebut ternyata juga bisa meningkatkan kemampuan motorik halus siswa, karena konsentrasi yang harus terasah.
Siswa harus berkoordinasi antara tangan dan mata agar bisa melipat secara presisi, dan melipat kertas juga mengajarkan tentang proporsi, simetri, dan bentuk.
Jadi, itu adalah beberapa hal tentang mengmbangkan kemampuan motorik kasar dan halus—dan contoh-contoh di atas untuk Anda gunakan di kelas. Pastikan untuk coba tipsnya di kelas, ya!
Jl. Ir. H.Juanda no. 477A Blok D
Bandung, Jawa Barat. Indonesia
336 Smith Street 05-301
Pusat Jembatan Baru, Singapura. 050336
+62 (22) 2046 3080
Hubungi Kami