Dapatkan informasi dan insight terbaru seputar ekosistem Assemblr, teknologi imersif, dan industri EdTech dalam satu tempat.
Di bulan Maret lalu, ada banyak sekali cerita menarik untuk ACE Corner—dan bulan ini juga sama persis. Ada banyak guru ACE yang memiliki pencapaian yang beragam, dan kami bangga terhadap hal tersebut.
Tersebar di berbagai dunia, tentunya kami punya beragam cerita menarik dari komunitas ACE dengan beragam lingkungannya yang bisa menginspirasi Anda. Apa saja, ya, kira-kira? Yuk, simak cerita-cerita di ACE Corner bulan ini!
Mary Muolo, ACE asal Italia, terpilih menjadi ACE of the Month bulan Mei 2023. Sebetulnya, ini bukan kali pertamanya terpilih. Namun, alasannya cukup spesial kali ini karena kontribusinya terhadap komunitas guru di Italia.
Baru-baru ini, Mary berkolaborasi dengan ARS Book, rumah percetakan di Italia yang mengusung konsep 4.0, untuk membuka pelatihan online yang ditujukan bagi guru-guru SD. Selain terpilih membawakan pelatihan, Mary juga diangkat sebagai duta ARS Book sendiri.
Pelatihan yang bertajuk “Augmented Reality and Learning for Primary School” tersebut marak digandrungi para guru di sekitar Italia, serta mengumpulkan peserta yang cukup banyak juga.
“Berhubung para guru bisa berpartisipasi dari rumah, banyak yang tertarik mendaftar kursus ini. Mereka juga bisa belajar menggunakan buku ARS dan Assemblr dengan mengikuti semua langkah yang disediakan,” ujar Mary.
Pelatihan ini juga disertai dengan sertifikasi yang langsung dipegang oleh Kementerian Pendidikan Italia, sehingga menjadi poin penting dan menarik bagi para guru.
Setelah momen penting ini, Mary juga akan terus mempromosikan penggunaan augmented reality untuk guru, sehingga mereka dapat berinovasi dengan metode pembelajaran dan melibatkan siswa dalam proses pembelaajran.
“Siapa tahu ke depannya, saya juga akan membuat pelatihan-pelatihan lainnya. Senang dan terhormat bisa berkolaborasi dengan teman-teman ARS Book!”
Apa jadinya kalau AR digunakan dalam kompetisi siswa? Tantangan ini dijawab oleh salah satu ACE Indonesia, Bu Atik.
Bu Atik mengajak empat siswanya mengikuti kompetisi International Creativity and Innovation Award (ICIA) yang diadakan dari Februari hingga Mei 2023.
Para siswa terbagi menjadi dua tim, masing-masingnya membawakan solusi yang berbeda tergantung dengan isu yang mereka ingin bahas.
Tema kompetisi sendiri berfokus pada konsep sustainable development goals (SDGs), terlebih mengenai polusi plastik. Semua siswa diajak untuk berinovasi memecahkan isu tersebut, dan salah satu tim pun membuat visualisasi mesin dalam bentuk 3D & AR berjudul “Vacuum Plastic Reducer (VPR)”.
Tambahnya lagi, Bu Atik merasa Assemblr Studio bisa membantu para siswa dalam membuat proyek 3D & AR dengan mudah serta memvisualisasikan ide mereka dengan lebih baik.
“Kami menyiapkan latar belakang masalah, hipotesis, riset, bahkan hingga kesimpulan. Lalu, kami harus membuat video pitching selama 3 menit dengan bantuan para orang tua. Setelah melalui tahap seleksi, tim yang menggunakan AR berhasil mendapatkan 3 award berbeda secara langsung,” tambah Bu Atik.
Ketika mereka mempresentasikan proyeknya secara langsung, para juri serta pengunjung sangat terkesan dengan visualisasi dari cara kerja mesin tersebut.
Bahkan, bagi para juri, sangat menakjubkan rasanya bisa melihat dua anak umur 10 tahun memberikan solusi yang selama ini dicari-cari dengan tampilan AR yang tak biasa.
“Setelah bergabung di kompetisi internasional ini, motivasi saya bukan tentang menjadi pemenang, tetapi lebih ke membangun pengalaman belajar yang baik untuk para siswa dan juga saya.” — Atik Dian Anggraeni
Selamat untuk Bu Atik serta para muridnya yang berhasil meraih award berharga tersebut!
Pencapaian menarik lainnya datang lagi dari ACE asal Indonesia, Pak Purwanto.
Pada bulan April kemarin, Pak Purwanto berhasil mendapatkan booth pamerannya sendiri di acara Lokakarya 7 “Festival Panen Hasil Belajar”—sebuah acara yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan & Kebudayaan di kotanya, Bengkulu Tengah.
Di booth pameran tersebut, Pak Purwanto menampilkan beragam bahan ajar interaktif menggunakan Assemblr serta beragam media lainnya seperti Google Site dan Chatbot.
Acara ini juga dihadiri oleh sekitar 200 orang termasuk Bupati Bengkulu Tengah, Kepala Dinas Kementerian Pendidikan dan Budaya di Bengkulu Tengah, serta beragam tamu penting lainnya.
“Saya meminta mereka memindai marker AR dan buku AR yang dipamerkan dalam booth, dan semuanya tertarik dengan hal tersebut. Mereka ingin tahu cara menggunakan Assemblr EDU untuk kegiatan pembelajaran,” tambah Pak Purwanto.
Untuk selanjutnya, Pak Purwanto berharap akan semakin banyak orang yang tertarik belajar menggunakan Assemblr EDU sebagai salah satu tool yang dapat mendukung pembelajaran di Bengkulu Tengah—terutama untuk pembelajaran berdiferensiasi dan proyek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Semoga akan ada kabar menarik selanjutnya dari Pak Purwanto, ya 😆
Apakah Anda juga memiliki cerita-cerita seru dan menarik selama menjadi anggota ACE? Mari bagikan momen tersebut melalui akun media sosial Anda, tag kami di @assemblrworld dan @assemblredu, dan dapatkan kesempatan untuk difitur nantinya 😉
Jl. Ir. H.Juanda no. 477A Blok D
Bandung, Jawa Barat. Indonesia
336 Smith Street 05-301
Pusat Jembatan Baru, Singapura. 050336
+62 (22) 2046 3080
Hubungi Kami